rss

Sabtu, 19 Desember 2009

Peristiwa Seputar Hijrah

Dalam upaya menyelamatkan dakwah islam dari gangguan kafir quraisy. Rasulullah SAW bersegera hijrah dari Makkah ke Yastrib (Madinah), dari Daarul Harbi menuju Daarul Islam.
Saat hijrah berlangsung, banyak peristiwa dan kejadian penting yang patut menjadi teladan umat islam. Beberapa peristiwa penting tersebut sebagai berikut.



Ali di tempat tidur Nabi SAW
Muhammad Husain Haekal dalam Sejarah Hidup Muhammad menuturkan, pemuda-pemuda yang sudah disiapkan kaum Quraisy untuk membunuh Rasulullah pada malam itu sudah mengepung rumah Nabi SAW. Mereka khawatir, Nabi SAW akan melarikan diri. Pada saat bersamaan, Rasulullah menyuruh Ali bin Abi Thalib untuk memakai mantelnya yang berwarna hijau dan tidur di kasur Rasulullah SAW. Nabi SAW meminta Ali supaya ia tinggal dulu di Makkah untuk menyelesaikan berbagai keperluan dan amanah umat sebelum melaksanakan hijrah.
Sementara itu, para pemuda yang sudah disiapkan Quraisy, dari sebuah celah, mengintip ke tempat tidur Nabi SAW. Mereka melihat ada sesosok tubuh di tempat tidur itu dan mereka pun puas bahwa orang yang mereka incar belum lari.
Menurut Martin Lings dalam Muhammad: Kisah Hidup Nabi Berdasarkan Sumber Klasik, para pemuda Quraisy yang dipilih untuk membunuh Nabi SAW itu telah sepakat untuk bertemu di luar gerbang rumah Nabi SAW saat malam tiba.
Menjelang larut malam, Rasulullah keluar rumah menuju kediaman Abu Bakar setelah beliau membacakan surah yang diberi nama dengan kalimat pembukanya, Yasiin. Ketika sampai pada kalimat, "Dan, Kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding pula dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat."(QS 36:9).
Lalu, Nabi SAW dan Abu Bakar keluar melalui jendela pintu belakang dan terus bertolak ke arah selatan, ke arah Yaman, menuju Gua Tsur. Hal itu dilakukan untuk mengelabui para pemuda Quraisy tersebut. Mereka menutup semua jalur Madinah. Para pemuda ini berencana akan menyergap Nabi SAW saat itu.
Dan, ketika memasuki rumah Nabi SAW, mereka kaget karena Rasulullah sudah tidak ada. Mereka hanya menemukan Ali sedang tidur di kasir Rasulullah SAW. Mereka merasa kecolongan karena Muhammad sudah Pergi.

Di Gua Tsur
Tiada seorang pun yang mengetahui tempat persembunyian Nabi SAW dan Abu Bakar, selain Abdullah bin Abu Bakar, Aisyah, dan Asma' serta pembantu mereka, Amir bin Fuhaira. Abdullah perintahkan untuk mengawasi gerak-gerik Quraisy pada siang hari dan memberitahukan keadaan di sekitar gua pada malam hari. Amir bin Fuhaira bertugas menyiapkan kendaraan untuk Nabi SAW dan Abu Bakar, sedangkan Asma' bertugas mengantarkan makanan ke gua.
Sementara itu, pihak Quraisy terus berusaha mencari keberadaan Rasulullah SAW tanpa mengenal lelah. Selain mencari ke tempat lain, sebagian di antara mereka ada yang mendatangi Gua Tsur. Tidak jauh dari Gua Tsur itu, mereka bertemu seorang gembala (menurut sebagian riwayat, penggembala itu adalah Amir bin Fuhaira), yang lalu ditanya. " Mungkin saja mereka dalam gua itu, tapi saya tidak melihat ada orang yang menuju ke sana."
Lalu, orang-orang Quraisy datang menaiki gua itu. Tapi, Kemudian, ada yang turun lagi. "Mengapa kau tidak menjenguk ke dalam gua?"tanya kawan-kawannya. "Ada sarang laba-laba di tempat itu yang memang sudah ada sejak sebelum Muhammad lahir," jawabnya. "Saya melihat ada dua ekor burung dara hutan di lubang gua itu. Jadi, saya mengetahui tak ada orang disana," seru yang lainnya.
Sementara itu, Abu Bakar yang mendampingi Rasulullah dalam gua sudah sangat khawatir jika keberadaan mereka diketahui pihak Quraisy. Rasulullah mengatakan, "Jangan takut. Allah bersama kita." (QS 9:40).

Mukjizat Gua
Di depan mulut Gua Tsur, terdapat sarang laba-laba, sarang burung dara, dan cabang pohon akasia yang menjuntai ke arah gua. Pohon akasia ini digambarkan oleh Martin Lings memiliki ketinggian kira-kira setengah tinggi manusia. Kemudian, mereka pun pergi meninggalkan gua.
Masih menurut Lings, di celah antara pohon dan dinding gua terdapat seekor laba-laba yang telah membuat sarangnya. Kemudian, di lubang gua tempat seseorang akan mungkin akan melangkah jika ingin memasuki gua ada seekor burung dara telah bersarang dan sedang duduk seakan akan mengerami telut-telurnya. Sementara itu, pasangannya yang jantan sedang menjaga si betina mengerami telur-telurnya di dekat pohon yang mengarah ke gua.
Sarang laba-l;aba, dua ekor burung dara, dan pohon akasia inilah mukjizat yang diceritakan oleh buku-buku sejarah hidup Nabi SAW mengenal masalah persembunyian dalam Gua Tsur itu. Melihat kondisi ini, orang-orang Quraisy ini berpindah mencari Nabi SAW ke tempat lain.
Sehubungan dengan mukjizat ini, penulis Prancis Emile Dermenghem dalam karyanya yang bertajuk La Vie De Mahomet mengatakan, "Tiga peristiwa itu sajalah mukjizat yang diceritakan oleh sejarah Islam yang benar-benar: sarang laba-laba, hinggapnya burung dara, dan tumbuhnya pohon-pohonan. Ketiga keajaiban ini setiap hari persamaannya selalu ada di muka bumi."
Akan tetapi, mukjizat seperti ini tidak disebutkan dalam Sirat bin Hisyam ketika menyinggung cerita gua itu. Paling banyak yang disebutkan para ahli sejarah ini adalah aktivitas yang dilakukan oleh orang-orang yang berada di sekitar Rasulullah selama berdiam diri di dalam gua. Salah satunya adalah ketika setiap pagi hari Abdullah bin Abu Bakar bertolak dari Gua Tsur ke Kota Makkah, Amir bin Fuhaira akan mengikuti jejaknya dengan dengan membawa kambing supaya jejak itu terhapus. Rutinitas ini terus dilakukan hingga berlalu tiga hari dan keadaan mereka sudah tenang dan aman dari kejaran para pemuda Quraisy.
Pada hari keempat, menurut Lings, Nabi SAW beserta Abu Bakar keluar dari dalam gua untuk melanjutkan perjalanan mereka menuju ke arah barat dan agak ke selatan sampai mereka tiba di pantai Laut Merah, Yatsrib sendiri berada di sebelah utara Makkah, namun hanya melalui tempat ini mereka bisa menjangkau wilayah utara yang menjadi tempat tujuan mereka. Perjalanan pantai barat laut harus mereka tempuh beberapa hari untuk mencapai Yatsrib.

Kisah Suraqah
Adapun peristiwa lainnya yang juga memberi arti penting dalam hijrah Rasulullah SAW yakni pengejaran yang dilakukan oleh Suraqah bin Malik bin Ja'syam. Ia bermaksud menangkap Rasulullah SAW dan Abu Bakar, lalu menyerahkannya kepada Quraisy karena tergiur dengan iming-iming yang diberikan bila dapat menangkap Rasulullah SAW.
Namun, belum sempat mendekati Rasul, kudannya terperosok dan ia pun terjungkal. Hal itu berulangkali terjadi hingga akhirnya ia memohon maaf dan mengaku terus terangperbuatannya untuk menangkap Rasulullah SAW karena tergoda oleh imbalan besar yang dijanjikan orang-orang kafi Quraisy. Rasul pun memaafkannya.

Related Post:

 

Pengikut

My Info

Ahmad Farhan Habib Saya Seorang Pelajar, Itu juga masih SMA, saya tidak punya apa-apa, Tapi.. saya mempunyai Modal Ilmu... -MTsN Parung 36- MAN 2 Kota Bogor

SIte Info

  • Submit Your Site To The Web's Top 50 Search Engines for Free!
  • Pertamina Blog Contest
  • blog-indonesia.com
  • Powered by  MyPagerank.Net
  • Top Blogs
  • Internet
  • Indonesian Blogger
  • Alexa Warkop36
  • My Popularity (by popuri.us)
  • Google Page Rank
  • Do it yourself SEO
  • Top 10 Award
  • free counters