Sebagaimana judul di atas, salah satu cara mengetahui akhlak dan kestabilan emosi (nafsu) kita adalah dengan introspeksi kedalam diri kita masing-masing, pada saat kita mengendarai kendaraan di jalanan.
Berbagai pertanyaan akan timbul, tidak perlu kita jawab karena ini bukan soal ujian….cukuplah hati kecil kita masing-masing yang menjawabnya, antara lain :
1. Sudahkah kita memikirkan keselamatan diri kita sendiri?
2. Sudahkah kita memikirkan keselamatan orang lain ? Sesama pengguna jalan lainnya….baik itu yang berkendaraan bermotor atau pun bukan……bak itu pejalan kaki ataupun orang yang justru satu kendaraan dengan diri kita ?
3. Sudahkah kita ingat kewajiban kita sebagai pengguna kendaraan di jalan ?
4. Sudahkah kita tepo seliro dan ingat hak orang lain sebelum kita sendiri menuntut hak diri pribadi kita kepada orang lain ?
5. Mampukah kita mengontrol emosi dan amarah kita….dikala ada orang yang dengan sengaja ataupun tidak telah melanggar hak kita sebagai sesama pemakai jalan ? Mampukah kita ‘istighfar’ dan kemudian memaafkan mereka ?
6. Bersediakah kita mendahulukan kepentingan orang lain sebelum kepentingan kita sendiri ? Dalam kasus di jalan : kita mendahulukan orang hendak menyeberang jalan yang kita lalui….dan dalam kasus ini jalur yang kita gunakan adalah jalur utama….yang secara peraturan lalu luntas adalah benar dan didahulukan kepentingannya.
7. Jika pertanyaan nomer 6, hati kecil kita menjawab : Ya….Mampu !!! Lantas mampukah pula kita melakukannya jika kita dalam keadaan tergesa-gesa ??
8. Sudahkah kita mematuhi SEMUA PERATURAN Lalu Lintas …..walau tidak ada Bapak/Ibu Polisi yang menjaganya sekalipun ???
Delapan pertanyaan sederhana tersebut kiranya cukup memenuhi : BAGAIMANAKAH WATAK & AKHLAK KITA ….!! Apabila jawabannya semua adalah ‘Ya’ atau ‘Mampu’ atau ‘Bisa’ atau jawaban sejenis lainnya, insya Allah alangkah bangganya Rasulullah صلى الله عليه وسلّم terhadap umat……yang ketika Beliau صلى الله عليه وسلّم menghadapi sakaratul maut yang berat itu…..tetap beliau ingat-ingat. ( Baca : Umati ... Umati ... Umati !!!! Ingatkah kita ... itulah perkataan terakhir Baginda, Rasulullah صلى الله عليه وسلّم ???Alangkah indahnya bila para pengendara Muslim….terlebih bila menampilkan atributnya sebagai muslim….mampu mencontoh akhlak Rasul-Nya صلى الله عليه وسلّم : Sabar, Menghormati orang lain, mendahulukan hak orang lain, Tepo Seliro, dan akhlak mulia lainnya. Kita contoh cara Rasulullah صلى الله عليه وسلّم berdakwah …… bukan dengan ceramah ….. pidato … dan sebangsanya…..TAPI DENGAN PERILAKU DAN AKHLAK ISLAMI !!!!
Marilah kita I’tikaf terhadap diri kita masing-masing. Kita bukanlah manusia yang sesempurna Sang Rasul صلى الله عليه وسلّم. Tapi adalah kewajiban kita untuk mencontoh dan melakukan apa-apa yang telah dicontohkan oleh Beliau صلى الله عليه وسلّم. Tidak selayaknya kita memikirkan : apakah kita kelak akan masuk sorga….. !!!!! Tidak selayaknya kita memikirkan ….terlebih menimbang-nimbang : berapakah pahala yang akan kita dapatkan terhadap amal yang akan kita lakukan !!!!! Sudahkah ada jaminan dari Allah سبحانه وتعلى : AKANKAH DITERIMA AMAL IBADAH KITA SELAMA INI ???
Lalu bagaimana ?? Yang utama adalah : marilah kita saling mengingatkan …. Terutama terhadap diri kita masing-masing……marilah kita berusaha dengan penuh keikhlasan…..Mudah-mudahan
Related Post:
Mau Social Bookmarks Seperti Diatas Klik Di sini!